BLOG PILIHAN GENERASI LABALA

SELAMAT DATANG DI BLOG INI. TAAN ONEK TOU SOGA NARAN LEWOTANAH. LABALA TANAH TITEN.

Senin, 07 Oktober 2013

Ketika Rindu Tak Lagi Rimbun

Ketika Rindu Tak Lagi Rimbun

Labala, Rinduku tak lagi rimbun tapi
angin laut sawu mengabarkan
namamu selalu...


Meski kini ingatanku tersamarkan
oleh longsor laku kemajuan yang
melasat-pesat, namun wutun lewo
nubamu menyadarkanku akan makna
penting sejarahmu.


aku yang tak sanggup tegakah, atau
kerinduanku sebagai nuba-naramu
yang membuncah, ta klagi berbatas
masa dan usia?


oh sekira demikian adanya, betapa
alpanya aku sehingga lupa menjalin
koda dan menuturkan kiri kepada
generasi. sebelum ajal menjemput,
sebelum liang lahat memanggil
pulang.


Sementara roda kemajuan terus
menggilas dan berusaha menghapus
jejakmu dari ingatanku. Ia bahkan tak
pernah bertanya; masihkah tersisa
telur kesetiaanku untuk melestarikan
dan membesarkan namamu?
ah aku tak tahu. samar-samar aku
hanya mengingat, disini inak
melahirkan dan membesarkanku.


Disini amak mewarisiku kisah tentang
nenek moyang yang bermula dari
altar nuba laga doni-wato peni,
demon gede-srikati, sampai ata jawa
gadak


Disini pula amak belen dan inak belen
menuturkan kepadaku tentang cerita
drama pataka lepan-batan dan
eksodus raja dan ribu-ratunya.


yah tentang semuanya; tentang raja
sira demon lamarongan, Tuen Paji
Naran lamabelawa, Pada Mayeli,
Jotena arakian lima letu nara gawa...
Juga tentang kisah heroik para ksatria
dan panglima perang ata Labala; dari
Kasa Bala bura baran miten, jaran mea
Laga Basa, ata bereket seran goran
lerek...


Tapi sayang, semuanya kini semakin
samar terlintas di sisa ingatanku
sebagai ana-opu mu. Ingatan yang
kian pikun dan ringsek oleh lamunan
badai kejumudan dan kebekuan
berpikir di tengah badai kemajuan
hidup. Dan entah sampai kapan
ingatan yang samar itu betah singgah
di hati dan pikiranku sebagai nuba-
naramu.


Makassar, 24/17/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar