BLOG PILIHAN GENERASI LABALA

SELAMAT DATANG DI BLOG INI. TAAN ONEK TOU SOGA NARAN LEWOTANAH. LABALA TANAH TITEN.

Sabtu, 26 November 2016

Usu-Asa Atadiken; Bunga Buto (Asal-Usul Manusia Menurut Adat dan Tradisi Orang Labala)



Usu-Asa Atadiken; Bunga Buto



(Lewotanah; Lera Wulan Tanah ekan; Usu Asa Titen; Atadike...)

Usu-asa atadiken, Bunga Buto (asal-usul kejadian/penciptaan manusia dari delapan unsur ciptaan). Delapan unsur ini saling berpasangan diantaranya; Kowa kelle-lewotanah (Langit angkasa-Bumi pertiwi), wulan-wai (bulan-air), Lera-Tanah (matahari-tanah), belia/atep-ape (bintang-api).

Usu tanah tawa....

Antara air (sejuk namun juga bergelombang) dan api (menghangatkan tapi juga menghanguskan), bila menyatu akan menjadi uap (awan) yang kelak melahirkan hujan (rahmat)...

Antara tanah (tenang namun bisa gempa, retak koyak) dan udara (napas hidup tapi bisa menjadi badai yang meluluh lantakkan), bila menyatu akan menjadi debu (humus) yang kelak menjadi unsur hara (karunia)...

Antara hujan (air-api) dan unsur hara (tanah-udara), bila menyatu akan menjadi sari pati (nikmat). yang kelak menumbuhkan/melahirkan bakal kehidupan sebagai pertanda (bukti/tanda/ayat kebesaran-Nya)...

Dari air, api, tanah dan udara, bila menyatu/bersenyawa, maka kelak akan menumbuhkan tubuh (tumbuhan), melahirkan raga/jasad (manusia dan hewan), Sebagai ciptaan sang Pencipta, makhluk Sang Khalik...

Asa Ekan Gere....

Agar tubuh menjadi tumbuhan, agar jasad menjadi jasmani, maka tubuh dan jasad itu harus mendapat energi kehidupan atau senyawa (nyawa/ruh) kehidupan...

Dari mana asal/sumber energi kehidupan itu? Dari mana asal senyawa (nyawa/ruh) yang menjadi sumber asal energi kehidupan itu? Adalah dari kemurahan (rahmat) sinar matahari ilahi.

Tua Lera wulan, Alap Tanah ekan....

Dialah Sang Khalik Pencipta. Kita menyebutnya; Tuhan, Allah, Yahwe, Sang Hyang Widhi dsb... Dialah Rabb Alamin, yang empunya Alam semesta, Dialah  pemilik kosmos raya... kerajaan-Nya meliputi langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya...

Yang dengan kehendak-Nya, memberlakukan hukum alam proses photosintesis kehidupan, yaitu penyatuan senyawa/energi kehidupan dengan tubuh atau jasad/raga...

Dengan apa Tuhan menyatukan nyawa/ruh dengan Jasad? dengan Koda-kiri (Sabda Ilahiah, firman suci). Dengan, Kun Fayakuun= Jadilah! maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya...

Maka lahirlah bukti kehendak-Nya berupa kehidupan; tubuh menjadi tumbuhan, raga/jasad menjadi manusia dan hewan, alam semesta, dsb...

Ata Dike ata sare; Ata budi dike, Ata akal sare, onek bura puhu lae...

Dari semua bukti kehidupan itu, hanya Atadiken (manusia) yang menjadi bukti paling otentik akan kemahakuasaan-Nya. kepada manusia Tua Lera Wulan-Alap Tanah Ekan (Sang Khalik) melebihkan karunia-Nya; diberikannya manusia akal, budi dan hati yang kelak melahirkan Adat (akhlak/adab=peradaban), Budaya (budi/daya=kebudayaan), Hati (spiritualitas/iman).

Akal untuk menciptakan peradaban spiritual, budi untuk melahirkan kebudayaan material, Dan Hati nurani akan menciptakan dialektika yang harmonis antara akal (spiritual) dan budi (material), yang kelak melahirkan manusia sebagai Atadike= orang baik/orang berbudi-adat/manusia suci= Insan Kamil/manusia paripurna....

Itulah mengapa manusia dititipkan amanah; menjadi Khalifah (pemimpin/wakil Tuhan) di muka bumi; mengemban misi suci, menjadi Rahmatan Lil Alamin, sebagai personifikasi kasih-sayang Tuhan kepada semesta....

Gelekat lewo Gewayan tanah...

Dalam perjalanan hidupnya, misi utama manusia adalah gelekat lewo dan  gewayan tanah. Gelekat= beribadah yaitu berbakti (kepada Sang Khalik), gewayan=melayani/mengabdi yaitu berbakti (kepada sesama makhluk)...

Berbakti (beribadah) adalah kewajiban manusia. Berbakti/beribadah ialah patuh dan taat atas perintah dan larangan (mengerjakan kebajikan dan menjauhi kejahatan). Membantu dan menolong, menciptakan keseimbangan tatanan kehidupan semesta alam itulah hakikat ibadah yang sesungguhnya. Kepada  Lewo (alam/Langit keilahian), juga kepada tanah (dunia/bumi kemanusiaan), kepada alam semesta (yang gaib maupun yang nyata)...

Dengan apa manusia menunjukkan baktinya? Dengan akal spiritual, dengan budi material, juga dengan hati nurani. Dengan peradaban yang melangit (iman), dengan kebudayaan yang membumi (akhlak), juga kesadaran akan tanggungjawab sebagai insan paripurna...

Bagaimana cara manusia berbakti? adalah dengan beramal bakti, mengamalkan/mengaplikasikan akal, budi dan hatinya. Orang beragama menyebutnya, Beramal Shaleh yaitu menghasilkan, memproduksi, menciptakan Maha Karya yang paling otentik, orisinil dan tentu saja bermanfaat kepaa sesama dan semesta (gaib dan nyata)...

Kepada siapa manusia berbakti? Kepada Lewotanah= Lera wulan-Tanah ekan= Berkah Keramah= Alape(n)= Rabb=Pemilik Sejati= sang pencipta dan segala ciptaan-Nya. Kita menyebutnya dengan berbagai nama dan sifat; yang maha pengasih-penyayang, yang maha kuasa, yang maha perkasa, dsb. Kita menyebutnya dengan berbagai sebutan dan gelar; Tuhan, God, Hyang Wenang, Yahwe, Eli dls. Kita memanggilnya dengan; Elohim, Allahumma, om astyastu, Aleluya (yang maha terpuji) dll. Dan pada akhirnya semua kata dan panggilan untuk-Nya itu kembali kepada asal, yaitu Alape (pemilik/tuan)= Allah (Pemilik sejati)...

Wua-Malu= Waja-Dopi.... 

Wua-malu adalah simbol dualitas sifat ketuhanan sekaligus kemanusiaan yaitu simbol pasangan kosmis (khalik-makhluk). Pada manusia, wua-malu adalah simbol pasangan gender/jenis kelamin. Wua= Pinang adalah simbol Maskulin (jantan/laki-laki). Malu simbol feminim (perempuan). Wua adalah lambang keterbukaan pikiran laki-laki, dan malu adalah lambang kehormatan dan harga diri perempuan.

Wua-Malu= KeLake-KeWae= KeMamun-KeBarek= Ina Wae-Ama Lake= Naan-Bine= Laki-laki-perempuan= kakak-adik= saudara-saudari= putra-putri... dst.

Waja= ola= gelekat= kerja=mengabdi (sifat laki-laki). Dopi= gerian= memelihara= melayani= melengkapi (sifat perempuan). Waja-dopi= menjadi pengabdi dan pelayan= Kewajiban manusia (laki-laki dan perempuan) mengabdi kepada Sang Khalik dan pelayan bagi sesama an semesta...

Ape-Padu=   Hoto-Hula....

Ape-padu= api dan pelita= sumber cahaya= pedoman. Hoto-Hula= fungsi menerangi= jalan yang diterangi= untuk keselamatan jalan menuju tujuan, kembali pulang ke asal kejadian, mudik ke usul penciptaan.
Dalam beramal bakti, manusia dengan kesadaran jasmani dan ruhaninya, menyerap sifat kemanusiaan bumi; Menjadi Tanah Ekan. Menjadi bumi yang subur, menjadi pelayan; kepada Tua/Alap (khalik), juga kepada sesama atadiken (manusia) dan semesta (makhluk).

Dalam menunjukkan baktinya, manusia menyerap sifat keilahian; Menjadi Lera wulan. Menjadi sinar dan cahaya kehidupan. Sebagai Lera/rera= matahari; menjadi sinar di siang hari, menjadi naungan di kala perjalanan siang yang panas, terik dan melelahkan. Sebagai wulan= bulan, Blia= bintang; menjadi cahaya di malam hari, menjadi petunjuk bila malam gelap dan dingin yang membekukan

Jika sifat-sifat unggul dan berkualitas ini diaplikasikan, maka keniki-pelatin (bencana) akan menjauh, dan geleten-gelara (musibah) akan terhindarkan. Keselamatan perjalanan akan menyertai sampai ke tujuan, keseimbangan alam tetap terjaga, hidup jauh dari mara bahaya dan aneka petaka....

Tuen taan lewo haka tai, balik tala tanah aen gere....

Pada akhirnya, tak ada yang abadi memang. Semuanya akan kembali. Tak terkecuali manusia. Manusia akan kembali ke asal mulanya, pulang ke usul sejatinya; Lewotanah (asal kejadian/asal pnciptaan)...

Tubuh/Jasad/raga akan kembali ke asal mulanya, dan senyawa (nyawa/ruh) akan pulang ke usul sejatinya. Bukankah ada dikatakan, karena dari-Nya asal usul kita, maka kepada-Nya kembali kita?

Inna il Allah hi wa inna ilaih hi raaji’uun. Yah dari lewotanah usu-asa  kita, dan kepada lewotanah pula kita akan kembali pulang. Suatu saat nanti. Entah kapan, tapi pasti. (**)

Catatan: tulisan ini sekadar penjabaran penulis menurut perspektif adat orang Lamaholot Labala. Mohon maaf bila ada yang keliru/salah. Hal yang tersulit adalah mengurai istilah/bahasa adat ke dalam istilah/bahasa indonesia yang sesuai dengan apa yang dimaksudkan. Silahkan dilengkapi bila ada yang masih kurang/keliru. Semoga bermanfaat. salam.

~AtaLabala~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar