BLOG PILIHAN GENERASI LABALA

SELAMAT DATANG DI BLOG INI. TAAN ONEK TOU SOGA NARAN LEWOTANAH. LABALA TANAH TITEN.

Senin, 30 September 2013

Memaknai Syair Lagu Lamaholot

Memaknai Syair Lagu Lamaholot

Oleh Muhammad Baran

Jangan kawin dulu, aduh nona e...
nona masih kecil
mama piara dulu, aduh nona e...
sampe nona besar

Bagi generasi lamaholot baik yang di perantauan apa lagi yang berdomisili di lewotanah, mungkin tak asing dengan potongan bait syair lagu di atas. Potongan syair lagu di atas adalah sebagian dari isi syair lagu dolo-dolo yang dipopulerkan oleh Felix Matarau dan Roslin Ledor.

Isi syair lagu ini adalah pantun yang dinyanyikan secara berbalas (berbalas pantun) yang mengisahkan muda-mudi ata lamaholot yang sudah akil-balik dan saling suka (jatuh cinta) dan mengikat janji setia.

Inti pesan dalam lagu ini adalah, barek dan mamun ata lamaholot yang saling merindukan. Kerinduan yang mendalam lantaran terpisahkan jarak yang jauh dan waktu yang lama. Jarak dan waktu inilah yang menuntut mereka untuk senantiasa bersabar menanti antara satu dengan yang lain.

Selain itu, benturan status sosial (perbedaan strata sosial) dalam tatanan adat lamaholot juga turut menghadirkan kekhawatiran, apakah cinta yang telah bersemi di antara mereka akan berujung bahagia, atau malah menjadi petaka lantaran tak mendapat restu keluarga.

Dari pemaknaan terhadap syair lagu ini, selain menggambarkan kisa cinta muda-mudi, kita bisa belajar untuk memahami makna-makna kiasan yang indah dalam bahasa lamaholot. Ada beberapa makna kiasan yang menurut saya digambarkan dengan indah dalam syair lagu ini. misalnya pada bait syair yang mengatakan:

nekat hala go kai herun moe
peten puken mamun go ata kuran
gute aku kaan lone limak, sewa aku kaan tapan leik
aduh e, sayang kala nona e..

Bait syair lagu ini menjelaskan secara indah penggambaran keterbatasan seorang kemamun (pemuda) yang mengatakan belum berani bersua dengan kebarek (pemudi) pujaan hatinya karena yang bersangkutan sadar dan tahu diri bahwa dirinya bukanlah berasal dari keluarga ata raya (bangsawan), tapi berasal dari kalangan ata kuran (orang miskin). Hal ini digambarkan dengan kata kata: gute aku kaan lone limak, sewa aku kaan tapan leik...

Secara keseluruhan, bait-bait syair dalam lagu ini menggunakan kata-kata yang tak lazim. Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata pilihan khas bahasa adat lamaholot. Maka untuk memaknai lagu tersebut, pendengar harus memiliki pengetahuan bahasa yang mempuni dan pengalaman mengenal adat dan budaya lamaholot memadai. Bila tidak, maka pendengar akan mendapat kesulitan memaknai lagu secara lebih mendalam. Kalaupun mampu, pendengar hanya mampu memaknai sebatas kata-kata yang bisa dipahami.

Dari pengalaman mendengar syair lagu daerah ini (termasuk lagu daerah lamaholot lainnya) baik yang menggunakan instrumen musik moderen maupun menggunakan instrumen musik gambus, saya menjadi lebih tahu dan berusaha belajar memahami kata-kata yang tersirat dalam setiap syair lagu yang sarat makna ini.

Sebagaimana lagu daerah dari kabupaten atau tempat lainnya, Lagu daerah lamaholot merupakan nyanyian yang secara langsung atau tidak, menggambarkan peri kehidupan, adat dan budaya orang lamaholot. Maka salah satu cara yang paling mungkin untuk mempelajari tradisi dan budaya komunitas masyarakat lamaholot adalah dengan belajar memaknai syair-syair yang termaktub dalam lagu-lagu daerah tersebut.

Berikut ini saya sertakan syair lagu Felix Matarau dan Roslin ledor secara utuh. Dengan harapan, generasi muda lamaholot bisa belajar bahasa dan budaya lewotanah melalui pesan-pesan yang tersirat dalam syair-syair lagu daerah yang indah ini. Semoga bermanfaat.

Jangan kawin dulu, aduh nona e...
nona masih kecil
mama para dulu, aduh nona e...
sampe nona besar

Bera balik, aduh tata sayang...
onek pia pakan lesu loran
tobo pia dimehak hena
louk mete lebo, puken peten moe
aduh e, sayang kala tata e...

ake maan lesu, ake maan loran...
peten eke maan doan-doan
arik moe been tawa gere
belek diwati, moi dikuran
aduh e, sayang kala nona e...

amak pia dahan rema leron
jadi letake aduh tata sayang
taan taro noga ti rae roi
jodoh  jadi hala pasti go matero
aduh e, sayang kala tata e...

nekat hala go kai herun moe
peten puken mamun go ata kuran
gute aku kaan lone limak, sewa aku kaan tapan leik
aduh e, sayang kala nona e...

kala gare go kai koi moe
goela pia ata dahan kae
soot ake jodoh jadi hala
mian modi moi, mian modi denge
aduh e, sayang kala tata e...

nafsu go tahan setengah mati
puken aku peten go dihala
sayang kala adik peten kala moe
ake paralette, ake iner bai
aduh e, sayang kala nona e..

rema go turu mehak lau lango
ekan tegelete  marin tabe aku
peten tata moe, mapun kala lone
kaka sampe hati peten go dihala
aduh e, sayang kala tata e...

peten ake maan doan-doan
goela pia dihama hena
herun barek jawa, nafsu go ditake
nafsu kala moe, rae lewo tobo
aduh e, sayang kala nona e...  (**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar